Andre Hasra Putra. Diberdayakan oleh Blogger.
Posted on Minggu, 04 Januari 2015
Nama: Andre Hasra Putra
NPM: 50411778
Kelas: 3ia04
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang

Di kehidupan yang serba canggih, banyak muncul aplikasi-aplikasi teknologi pendukung yang mampu meningkatkan aktivitas proses belajar mengajar di sekolah, salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran yang berkaitan dengan dunia pendidikan saat ini berkembang dengan demikian pesatnyaIni dikarenakan kebutuhan dan minat belajar anak yang begitu sedikit, dikarenakan kejenuhan anak yang semakin besar dengan metode pembelajaran yang ada pada pendidikan sekarang ini.

Oleh karena itu untuk menarik simpati agar anak bersemangat dalam mengikuti pendidikan yaitu dengan menggunakan metode dan sarana pembelajaran berbasis 3D. Metode ini dapat membantu mengubah jalan pikiran anak yang merasa Siklus Hidrologi itu susah untuk dipahami. Aplikasi ini dirancang oleh penulis untuk media pembelajaran Siklus Hidrologi berbasis 3D menggunakan Blender 3D, khususnya untuk siswa SMA kelas 10 yang meliputi tentang evaporasi, kondensasi, dan lain-lain.

Blender merupakan program 3D dan animasi yang bersifat open source, bebas untuk di kembangkan oleh penggunanya dan dapat di distribusikan kembali dan bersifat Legal. Blender memiliki video compositor dan intergrated game engine Karya yang dihasilkan tidak ada sifat royal kepada developer, dan dapat di publikasikan baik free maupun untuk dikomersilkan. Blender merupakan salah satu program Modeling 3D dan Animation, tapi Blender mempunyai kelebihan sendiri dibandingkan program modeling 3D lainnya.

Keunikan dan kelebihan yang dimiliki Blender adalah dapat membuat game tanpa menggunakan program tambahan lainnya. Hal ini Karena Blender sudah memiliki Game Engine sendiri dan menggunakan Python sebagai bahasa pemograman yang lebih mudah dibandingkan dengan menggunakan C++, C, dll. Oleh karena itu aplikasi ini merupakan aplikasi yang cukup mudah dimengerti dan dipahami oleh masyarakat banyak khususnya siswa-siswi dikarenakan aplikasi ini menggunakan langkah-langkah yang tidak terlalu sulit.

1.2         Rumusan Masalah

Laporan ini membahas tentang pembuatan aplikasi pembelajaran Siklus Hidrologi menggunakan Blender 3D. Adapun masalah yang diangkat disini adalah bagaimana membuat animasi pembelajaran materi Siklus Hidrologi yang dapat menarik minat belajar siswa SMA kelas 10. Animasi ini merupakan salah satu hal yang dapat memudahkan siswa dan sangat efektif dijadikan sebagai media pembelajaran.

1.3         Maksud dan Tujuan

Tujuan pembuatan Animasi ini adalah untuk membangun Animasi pembelajaran Siklus Hidrologi yang berupa Animasi 3D berdasarkan fungsi-fungsi Siklus Hidrologi. Dengan pembuatan Animasi pembelajaran ini, diharapkan dapat memberi solusi khususnya untuk siswa SMA kelas 10 agar lebih menarik dalam mempelajari materi Siklus Hidrologi.

1.4        Manfaat

Dari penyusunan tugas akhir ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu:
1.      Pembaca
-          Dengan adanya Aplikasi pembelajaran ini diharapkan dapat membantu para guru dan siswa-siswi agar dapat meningkatkan semangat belajar didalam mempelajari materi Siklus Hidrologi.
-          Dapat meningkatkan aktivitas proses belajar mengajar disekolah, salah satunya dengan menggunakan metode dan sarana pembelajaran berbasis 3D.
2.      Penulis
-          Agar dapat menerapkan dan menerangkan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan selama berada di Universitas.
-          Mengembangkan diri dan membuka wawasan pengetahuan baru sesuai dengan bidang yang 
dikuasai.

TINJAUAN PUSTAKA
2.1         Siklus Hidrologi

Siklus Hidrologi merupakan salah satu ilmu pelajaran Geografi yang mempelajari tentang perputaran air di permukaan bumi yang di awali dari penguapan air laut, air danau, dan air sungai akibat pemanasan sinar matahari. (Ahmad Yani, 2007).
Hidrologi adalah cabang ilmu dari ilmu kebumian. Hidrologi merupakan ilmu yang penting dalam asesmen, pengembangan, utilisasi dana manajemen sumber daya air yang dewasa ini semakin meningkat realisasinya di berbagai level. (Viessman, 1989)
Siklus hidrologi adalah proses perputaran air, dari air menguap menjadi awan, dan apabila sudah mencapai titik jenuh awan tersebut akan jatuh dalam bentuk air hujan begitu seterusnya, atau proses perubahan wujud air. (Danang Endarto, 2009)
Siklus hidrologi secara praktis baru dikenal pada tahun 1608 Masehi, yaitu sejak Pierre Perrault melakukan pengukuran hujan  limpasan permukaan (run off) selama  tiga tahun di daerah aliran sungai Seine. Kemudian disusul oleh Edme Marlotte tahun 1620,  serta Edmund Halley pada tahun 1656. (Yandi Hermawan, 1986).
Ven Te Chow  dalam Yandi Hermawan 1986, mencatat sejarah hidrologi sebagai berikut: Periode spekulasi sampai tahun 1400, periode observasi antara tahun 1400 – tahun 1600, periode pengukuran antara tahun 1600 sampai dengan tahun 1700, periode eksperimentasi dari tahun 1700 sampai dengan tahun 1800, periode modernisasi antara tahun 1800 sampai dengan tahun 1900, periode empiris antara tahun 1900 sampai dengan tahun 1930, periode rasionalisasi antaha tauh 1930 sampai dengan tahun 1950, dan periode teoritis antara tahun 1950 sampai dengan sekarang. Lebih jauh dia menyatakan bahwa  sejak 1000 SM masalah air selalu dipertanyakan dari mana asalnya dan kesemuanya pernah dijawab oleh Homer, Thales, Plato, Aristoteles akan tetapi tidak pernah memuaskan para penanya pada saat itu.
Lebih jauh Ray K. Linsley  menyatakan pula bahwa:” Hidrologi ialah ilmu yang membicarakan tentang air yang ada di bumi, yaitu mengenai kejadian, perputaran dan pembagiannya, sifat-sifat fisik dan kimia, serta reaksinya terhadap lingkungan termasuk hubungannya dengan kehidupan”. (Yandi Hermawan, 1986)
Dari beberapa pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa Siklus Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang air, baik di atmosfer, di bumi, dan di dalam bumi, tentang perputarannya, kejadiannya, distribusinya serta pengaruhnya terhadap kehidupan yang ada di alam ini.
Secara umum Siklus Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari masalah keberadaan air di bumi (siklus air) dan hidrologi memberikan alternatif bagi pengembangan sumberdaya air bagi pertanian dan industri. Berdasarkan konsep tersebut, Siklus hidrologi memiliki ruang lingkup atau cakupan yang luas. Secara substansial, cakupan bidang ilmu itu meliputi asal mula dan proses terjadinya air, pergerakan dan penyebaran air, sifat-sifat air, keterkaitan air dengan lingkungan dan kehidupan.
Siklus Hidrologi merupakan suatu ilmu yang mengkaji tentang kehadiran dan gerakan air di alam. Siklus hidrologi meliputi berbagai bentuk air serta menyangkut perubahan-perubahannya, antara lain dalam keadaan cair, padat, gas, dalam atmosfer, di atas dan di bawah permukaan tanah, distribusinya, penyebarannya, gerakannya dan lain sebagainya. Secara meteorologis, air merupakan unsur pokok paling penting dalam atmosfer bumi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.2 Rancangan Animasi Menggunakan Blender 3D versi 2.67

Pada pembuatan aplikasi pembelajaran Siklus Hidrologi ini, rancangan animasi menggunakan perangkat lunak Blender 3D versi 2.67. Terdapat 3 bagian halaman tersebut yaitu, halaman intro, halaman profil, dan halaman video.
2.2.2 Halaman profil materi Siklus Hidrologi

          Pada halaman profil materi Siklus Hidrologi ini akan dijelaskan bagaimana proses terjadinya hujan menurut Siklus pendek, Siklus sedang dan Siklus panjang dalam bentuk gambar dan terdapat tulisan berjalan dibawahnya.
2.2.3 Halaman Video

          Halaman video adalah bagian ketiga dari Animasi pembelajaran materi Siklus Hidrologi. Bagian ini merupakan video gabungan dari Siklus pendek, Siklus sedang dan Siklus panjang.
2.3 Proses Pembuatan Animasi

          Di dalam pembuatan animasi pembelajaran materi Siklus Hidrologi ini dibentuk sebuah konteks diagram yang mewakili garis besar pembuatan animasi. Diagram tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Diagram Konteks Pembuatan Animasi
2.4 Modeling

          Modelling merupakan pembentukan sebuah model karakter dari sketsa model yang dirancang. modelling karakter didalam animasi ini berupa gunung, pohon kelapa, mercusuar dan laut.
2.4.1 Halaman Pembuka Utama Blender
Gambar 2.2 Halaman Pembuka Utama Blender
Pada halaman pembuka utama blender ini akan ditampilkan objek kubus,  objek kubus dapat di ubah sesuai keinginan pengguna blender.

24.2Rancangan Pembuatan Objek

Pembuatan animasi pembelajaran materi Siklus Hidrologi ini memerlukan beberapa objek seperti Gunung, Pohon Kelapa, Awan, Laut, Hujan, Petir, Salju dan Matahari dalam sebuah animasi.

a.      Pembuatan Objek Gunung
Gambar 2.3 Add Mesh Plane

Pada gambar 2.3 diatas dapat dilihat cara untuk membuat gunung dengan meng klik add, kemudian pilih Mesh Plane. Tahap selanjutnya pada gambar 2.4 di bawah setelah muncul Plane, ubah Object Mode menjadi Edit Mode kemudian bagi sisi plane tekan W pilih Subdivide
Gambar 2.4 Plane yang Sudah Dibagi Sisi dengan Subdivide

lihat gambar 2.5 ubah Propotional Editing menjadi Enable dan pada Propotional Editing FallOff pilih Smooth untuk membuat gunung. 
Gambar 2.5 Perubahan Propotional Editing menjadi Enable

Tarik satu persatu titik-titik yang ada pada plane sehingga menjadi Gunung. Dapat dilihat pada gambar 2.6.
Gambar 2.6 Objek Gunung

            Tahap selanjutnya untuk pemberian Texture ubah Object Mode menjadi Edit Mode. Langkah pertama harus dengan pemberian material. Select Objek yang ingin diberi Material. Dapat dilihat pada gambar 2.7. Hasil pemberian Material dapat dilihat pada gambar 2.8.
Gambar 2.7 Tahap 1 Pemberian Material
Gambar 2.8 Hasil Pemberian Material

Selanjutnya pemberian texture dengan pilih Texture pilih New untuk penambahan Texture. Dapat dilihat pada gambar 2.9. dan hasil pemberian texture dapat dilihat pada gambar 2.10.


 Gambar 2.9 Pemberian Texture

Gambar 2.10 Gunung yang Sudah Diberi Texture
b.      Pembuatan objek pohon kelapa
Tahapan pertama klik add pilih mesh cylinder.Dapat dilihat pada gambar 2.11
Gambar 2.11 Add Mesh Cylinder
Tahap kedua select seluruh objek, ubah bentuk badan pohon menjadi panjang tekan S sumbu Z. selanjutnya tekan Ctrl-R bagi 4 bagian. Select bagian bawah pohon dan lebarkan dengan menekan S. Dapat dilihat pada gambar 2.12.
Gambar 2.12 Batang Pohon Kelapa

Selanjutnya untuk pembuatan daun kelapa add mesh plane lalu tekan Ctrl-R bagi 2 bagian atas dan Ctrl-R bagi 3 bagian samping. Seleksi ujung-ujungnya dan bentuk sehingga menjadi daun kelapa. Dapat dilihat pada gambar 2.13.

Gambar 2.13 Daun Kelapa

Daun diperbanyak dengan diduplikat Ctrl-D satukan daun-daunnya, lalu gabungkan dengan batang pohonnya. Dapat dilihat pada gambar 2.14.
Gambar 2.14 Pohon Kelapa
c.       Pembuatan Objek Awan

Untuk pembuatan Objek Awan dengan pemberian Texture pada Mesh plane. Add Mesh Plane. Dapat dilihat pada gambar 2.15.
Gambar 2.15 Add Mesh Plane

Selanjutnya beri Texture pada Plane. Add Material terlebih dahulu dan beri Texture. Langkah pemberian Texture sama pada saat pemberian Texture pada gunung bedanya hanya pada Transparancy centang dan ubah Alphanya jadi 0.000.  Pemberian Texture Awan Dapat dilihat pada gambar 2.16
Gambar 2.16 Pemberian Texture Awan

  Selanjutnya Hasil pemberian Texture dapat dilihat pada gambar 2.17.
Gambar 2.17 Hasil Pemberian Texture Awan
d.      Pembuatan Objek Laut

Tahapan pertama yang dilakukan adalah add Mesh Plane. Dapat dilihat pada gambar 2.18.
Gambar 2.18 Add Mesh Plane
Tahapan kedua Add Modifier pilih Ocean select Objek tekan S untuk memperkecil objek seperti pada gambar 2.19.


Gambar 2.19 Tahapan Pemberian Add Modifier Ocean

Tahapan ketiga membuat gelombang laut atur pada Random Seed dan Scale sehingga berbentu gelombang. Dapat dilihat pada gambar 2.20.
Gambar 2.20 Pembuatan Gelombang Laut
Tahapan keempat, pemberian Texture sama seperti pemberian texture pada gunung. Hasil pemberian texture dapat dilihat pada gambar 2.21.
Gambar 2.21 Texture Laut

Untuk pembuatan objek petir dan objek lainnya sama seperti pembuatan objek diatas. Namun yang membedakannya pada objek lain dalam pembuatannya hanya berbeda dalam pembentukan objeknya.

2.5 Penganimasian

2.5.1  Terjadinya Siklus Hidrologi

Animasi disini sangat diperlukan untuk menghidupkan objek dan membuat keadaan terlihat seperti proses yang sebenarnya. Didalam pembuatan animasi ini semua objek yang ada didalamnya ikut bergerak kecuali gunung dan tanah. Animasi ini dimulai dari terbitnya matahari yang menguapkan air dari permukaan. Penguapan dapat terjadi di laut (Evaporasi) dan di darat berasal dari tumbuhan (Evapotranspiration). Setelah terjadinya penguapan maka terjadilah penggumpalan uap-uap air menjadi awan (Kondensasi). Setelah kandungan air di awan sudah cukup banyak, air dari hujan akan diturunkan kembali dengan bantuan angin (presipitasi). Jatuhnya air hujan kepermukaan bumi menciptakan aliran dibawah tanah. Air hujan yang tidak meresap ketanah akan mengalir dipermukaan tanah yang kemudian kembali ke laut. Gumpalan-gumpalan awan yang bergesekan menyebabkan adanya aliran listrik atau yang kita sebut dengan petir. Dan siklus ini terus terjadi.

2.6      Implementasi Animasi Pembelajaran materi Siklus Hidrologi

          Hasil yang diperoleh dari Desain dan Pembuatan Animasi pembelajaran materi Siklus Hidrologi, diimplementasikan dalam pembahasan berikut.
      Gambar 2.2 2Tampilan Halaman Profil 
Gambar 2.23 Tampilan Halaman Profil
Gambar 2.24 Tampilan Halaman Profil

 Gambar 2.25 Tampilan Video
Pada gambar 2.22 sampai dengan gambar 2.25 diatas adalah halaman profil. Pada halaman profil materi Siklus Hidrologi ini akan dijelaskan bagaimana proses terjadinya hujan menurut Siklus pendek, Siklus sedang dan Siklus panjang dalam bentuk gambar dan terdapat tulisan berjalan dibawahnya.
Gambar 2.26 Tampilan Video
Gambar 2.26 Tampilan Video
             Pada gambar 2.26 diatas adalah halaman video. Pada halaman ini berisi video gabungan dari Siklus pendek, Siklus sedang dan Siklus panjang.
Gambar 2.27Tampilan Halaman Penutup



Gambar 2.27Tampilan Halaman Penutup
             Pada gambar 2.27 diatas adalah tampilan halaman penutup. Pada halaman penutup terdapat Background Awan, laut dan teks The End.
KESIMPULAN DAN SARAN
                                                        
Kesimpulan

Dari hasil pembahasan maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.        Animasi pembelajaran materi Siklus Hidrologi Geografi ini, diharapkan dapat membantu Siswa/i SMA khususnya kelas 10 dan Masyarakat luas dalam mempelajari Geografi terutama pada materi Siklus Hidrologi.
2.        Melalui Animasi pembelajaran ini, kita dapat membuat Siswa/i  menjadi lebih semangat dan senang dalam mempelajari materi Siklus Hidrologi.
Saran
1.        Animasi pembelajaran Siklus Hidrologi berupa video ini dianjurkan bagi penelitian selanjutnya untuk membuat video berdasrkan tingkatan-tingkatan yang lebih luas.
2.        Diharapkan dimasa yang akan datang Animasi pembelajaran ini dikembangkan dengan format yang dapat digunakan pada mobile system.


hasil rendernya:
 











   
Read More